Read more at: http://www.kutulis.com/2012/02/tips-cara-menganti-gambar-kursor.html Copyright http://www.kutulis.com/ Under Common Share Alike Atribution irda is my name: Ada tupai di diriku
CLICK HERE FOR FREE BLOG LAYOUTS, LINK BUTTONS AND MORE! »

Senin, 30 Juli 2012

Ada tupai di diriku

Di usia 22 tahun ini aku seorang mahasiswi yang masih terus mencari-cari, yang masih belum mengerti siapa diriku sebenarnya, aku seperti tupai, yang masih suka lompat kesana kemari tanpa kejelasan. Aku yang masih belum mengerti tujuan hidup…di usia 22 seperti usia bayi yang baru lahir, yang belum tahu apa yang musti aku tuju..aku bingung, aku tak tahu mesti bagaimana. Klimaksnya sampai tulisan ini ku buat aku masih saja belum faham sebenarnya apa yang aku harapkan..hidup yang katanya adalah belajar untuk memilih, justru aku bingung karena tak punya pilihan, aku gusar semua serba abstrak..

Abstrak karena tak jelas apa passion dan bakat yang ada dalam diriku, Tuhan tentunya memberiku kelebihan disamping kelemahan, tapi aku tak tahu apa kelebihan yang aku miliki. Aku seperti tupai yang suka loncat kesana kemari, suka dengan semua hal yang ku inginkan dan ahirnya tak focus. Belajar ini itu adalah menjadi hobiku ahir-ahir ini, belajar yang ini lalu bosan, dan berganti belajar yang lain, begitu seterusnya. Aku seperti kehilangan jati diri.

Ragu. Iya, nampaknya aku bimbang. Sebenarnya apa yang kamu kuasai? Apa tujuan hidupmu? Apa yang menjadi prioritasmu? Pertanyaan ini menohok fikiranku. Lalu aku berdoa se simple mungkin, Tuhan please tunjukkan dimana kelebihanku, apa passionku? Di setiap malam aku lapor padaNya, aku sedih karena tak menemukan jawaban-jawaban atas pertanyaan itu.., 
 
LIFE BEGINS AT 40, begitu kata salah seorang sahabatku. Mungkin saat ini Tuhan membebaskan ku untuk menemukan 100 cara yang salah lalu aku belajar dari itu, Tuhan mungkin membiarkan aku mengambil keputusan yang salah, teori yang salah, dan salah-salah yang lain sehingga di usia 40 tahun aku akan “matang”. Tuhan mungkin juga masih menempatkanku di  “laboratorium percobaan” sebelum benar-benar dipantaskan untuk “keluar” menghadapi dunia yang lebih luas..yang lebih complicated lagi.
Jadi, buat bapak-ibuk yang bingung dan resah karena melihat anakmu ini masih suka “berkeliaran” dimana-mana , please biarkan aku belajar di laboratorium percobaan ini,,, mungkin Tuhan akan menjawab potensi ku setelah aku lolos dari uji laboratorium itu, jadi Please jangan menganggapku tidak serius dengan hidupku, aku hanya tak tahu.
 

0 komentar:

love you as always Micky



i LOVE komments...;)