Di usia 22 tahun ini aku seorang mahasiswi yang masih terus
mencari-cari, yang masih belum mengerti siapa diriku sebenarnya, aku seperti
tupai, yang masih suka lompat kesana kemari tanpa kejelasan. Aku yang masih
belum mengerti tujuan hidup…di usia 22 seperti usia bayi yang baru lahir, yang
belum tahu apa yang musti aku tuju..aku bingung, aku tak tahu mesti bagaimana.
Klimaksnya sampai tulisan ini ku buat aku masih saja belum faham sebenarnya apa
yang aku harapkan..hidup yang katanya adalah belajar untuk memilih, justru aku
bingung karena tak punya pilihan, aku gusar semua serba abstrak..
Abstrak karena tak jelas apa passion dan bakat yang ada
dalam diriku, Tuhan tentunya memberiku kelebihan disamping kelemahan, tapi aku
tak tahu apa kelebihan yang aku miliki. Aku seperti tupai yang suka loncat
kesana kemari, suka dengan semua hal yang ku inginkan dan ahirnya tak focus. Belajar
ini itu adalah menjadi hobiku ahir-ahir ini, belajar yang ini lalu bosan, dan
berganti belajar yang lain, begitu seterusnya. Aku seperti kehilangan jati
diri.
Ragu. Iya, nampaknya aku bimbang. Sebenarnya apa yang kamu
kuasai? Apa tujuan hidupmu? Apa yang menjadi prioritasmu? Pertanyaan ini
menohok fikiranku. Lalu aku berdoa se simple mungkin, Tuhan please tunjukkan
dimana kelebihanku, apa passionku? Di setiap malam aku lapor padaNya, aku sedih
karena tak menemukan jawaban-jawaban atas pertanyaan itu..,
LIFE BEGINS AT 40, begitu kata salah seorang sahabatku.
Mungkin saat ini Tuhan membebaskan ku untuk menemukan 100 cara yang salah lalu
aku belajar dari itu, Tuhan mungkin membiarkan aku mengambil keputusan yang
salah, teori yang salah, dan salah-salah yang lain sehingga di usia 40 tahun
aku akan “matang”. Tuhan mungkin juga masih menempatkanku di “laboratorium percobaan” sebelum benar-benar
dipantaskan untuk “keluar” menghadapi dunia yang lebih luas..yang lebih
complicated lagi.
Jadi, buat bapak-ibuk yang bingung dan resah karena melihat
anakmu ini masih suka “berkeliaran” dimana-mana , please biarkan aku belajar di
laboratorium percobaan ini,,, mungkin Tuhan akan menjawab potensi ku setelah
aku lolos dari uji laboratorium itu, jadi Please jangan menganggapku tidak
serius dengan hidupku, aku hanya tak tahu.
0 komentar:
Posting Komentar